c Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan eliminasi urine dan fekal 1. Membantu bab 2. Membantu bak pria 3. Membantu bak wanita 4. Dressing kateter pria 5. Dresing kateter wanita d. Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman : I. Personal Hygiene : 1.

Download Free DOCXDownload Free PDFLAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN AMAN DAN PENDAHULUAN GANGGUAN AMAN DAN PENDAHULUAN GANGGUAN AMAN DAN PENDAHULUAN GANGGUAN AMAN DAN Baiti2019, LP NYAMAN NYERINoorbaiti Poltekkes BanjarmasinRelated PapersLAPORAN PENDAHULUAN NYERIRizky AdityaView PDFaskepAriska AriskagoutView PDFUULYAKTI UTUHUlya HilmqASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI ORIF FRAKTUR CRURIS SENISTRA 1/3 PROKSIMAL PADATN. I DI RSUD TEMANGGUNGView PDFAsuhan Keperawatan pada dengan Prioritas Masalah PROGRAM STUDI DIIIGhiyas RahmatView PDFLAPORAN PENDAHULUAN TRAUMA CAPITISwiwi rezkyView RatnaView PDF01-gdl-sriutamip1-583-1-kti sri-idewi asnaniView PDFDo dsEvi NurhandayaniView PDFLAPORAN PENDAHULUAN OMIMaulidyati SofyanView PDFRESUME GADAR CKD DI RUANG IGD RS BHAYANGKARA SARTIKA ASIH BANDUNGEndang Mustofa, PDF

PolresBojonegoro - Anggota Polsek Sumberrejo melaksanakan pengamanan kegiatan Ibadah Shalat Jumat di Masjid Hidayaturrohman Desa Prayungan Kecamatan Sumberrejo, Jum'at (05/08/22 ). Personel Polsek Sumberrejo Aipda Tri Styo Wibowo dan Bripka Ahmadin yang melaksanakan pengamanan dan pengaturan lalu lintas di depan Masjid Hidayaturrohman Desa Prayungan mengatakan kegiatan ini untuk memberikan
81% found this document useful 52 votes78K views13 pagesOriginal TitleLAPORAN PENDAHULUAN RASA AMAN DAN © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?81% found this document useful 52 votes78K views13 pagesLaporan Pendahuluan Rasa Aman Dan NyamanOriginal TitleLAPORAN PENDAHULUAN RASA AMAN DAN to Page You are on page 1of 13 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 12 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
\n \n \ngangguan rasa aman dan nyaman
PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Setiap individu membutuhkan rasa nyaman. Kebutuhan rasa nyaman ini dipersepsikan berbeda pada setiap orang. Ada yang mempersepsikan bahwa hidup terasa nyaman bila mempunyai banyak uang. Ada juga yang indikatornya bila tidak ada gangguan dalam hidupnya. Dalam konteks keperawatan, perawat harus memperhatikan dan

Jakarta - Sejak draft RUU Kesehatan 'bocor' pada tahun 2022, para tenaga medis dan kesehatan gelisah. Ini karena proses rancangan RUU dinilai tidak transparan sekaligus isi RUU tersebut yang tidak memberikan rasa aman dan nyaman bagi para tenaga medis dan kesehatan untuk bekerja. Tanggapan RUU Kesehatan Omnibus Law di atas disampaikan Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia PPNI Harif Fadhillah. Menurutnya, suara atau aspirasi dari tenaga kesehatan juga masih belum didengar sepenuhnya oleh Pemerintah. Desak Penundaan RUU Kesehatan, Hal Ini yang Dikritisi LKMI PB HMI Tolak RUU Kesehatan, Badko HMI Jabodetabeka-Banten Mementingkan Nakes Asing Ahli Hukum Tata Negara Sebut RUU Kesehatan Tak Diposisikan sebagai Sarana Mendulang Keuntungan "Bahkan selama 3 tahun masa pandemi, para tenaga medis dan kesehatan selalu berada di garis depan dan benteng terakhir untuk melindungi Pemerintah dan masyarakat. Tidak sedikit nyawa tenaga medis dan kesehatan yang menjadi korban," jelas Harif dalam Orasi Aksi Damai Organisasi Profesi Jilid 2 yang diadakan di depan Gedung DPR/MPR RI Jakarta, Senin 5/6/2023. "Namun, usai bekerja keras membantu memulihkan situasi kesehatan di Indonesia, seruan para tenaga medis dan kesehatan akan RUU Kesehatan seperti angin lalu bagi Pemerintah, sebagaimana terjadi sebelumnya dalam pembuatan Undang-Undang UU Cipta Kerja yang tidak transparan." Belum Tampak Perbaikan Perlindungan Hukum Tenaga Kesehatan Senada dengan Harif, Ketua Ikatan Bidan Indonesia IBI Emi Nurjasmi menekankan, Rancangan Undang-Undang RUU Kesehatan belum terlihat ada perbaikan dari sisi perlindungan hukum tenaga medis dan kesehatan. “Belum tampak perbaikan dari perlindungan hukum bagi tenaga medis dan tenaga kesehatan dalam hal kontrak kerja, sebagaimana undang-undang existing yang seharusnya cukup dibuat peraturan perundang-undangan pada tingkat di bawahnya yang lebih spesifik,” Pembahasan RUU KesehatanPada Aksi Damai Jilid 2 hari ini, Senin, 5 Juni 2023, lebih dari 100 Ribu Tenaga Medis dan Kesehatan Lakukan Aksi Damai Serentak di seluruh wilayah di Indonesia. Tuntutannya adalah kembali menyuarakan untuk Setop Pembahasan RUU Kesehatan Omnibus Law. Kali ini, sekitar para tenaga medis dan kesehatan yang tergabung dalam 5 Organisasi Profesi, yakni Ikatan Dokter Indonesia IDI, Persatuan Dokter Gigi Indonesia PDGI, Persatuan Perawat Nasional Indonesia PPNI, Ikatan Bidan Indonesia IBI, Ikatan Apoteker Indonesia IAI serta banyak forum tenaga kesehatan dan masyarakat kesehatan kembali menyuarakan kegelisahannya dalam Aksi Damai Jilid 2. Sementara itu, secara total, terdapat sekitar 100 ribu tenaga medis dan kesehatan yang melakukan aksi damai serentak di berbagai wilayah di Indonesia. Pemerintah Bersikeras Ketok RUU Kesehatan Berbagai upaya diskusi telah dilakukan oleh para tenaga medis dan kesehatan yang tergabung dalam 5 Organisasi Profesi Medis dan Kesehatan PB IDI, PPNI, IBI, PDGI, dan IAI di Indonesia, namun Pemerintah tetap bersikeras bahwa RUU Kesehatan ini harus diketok palu. Padahal, para tenaga medis dan kesehatan melalui 5OP telah memberikan masukan bahwa untuk penanganan masalah kesehatan yang ada dan mendatang tidak perlu membuat Undang-Undang baru. Selain itu, masih ada banyak permasalahan kesehatan di Indonesia terutama di wilayah terpencil yang jauh lebih urgensi Sengketa di Luar PengadilanIlustrasi RUU Kesehatan yang sedang dibahas Pemerintah dan DPR RI dinilai lebih baik dalam mengatur perlindungan hukum tenaga kesehatan nakes, salah satunya penyelesaian sengketa di luar pengadilan. Credit Kesehatan yang sedang dibahas Pemerintah dan DPR RI dinilai lebih baik dalam mengatur perlindungan hukum tenaga kesehatan nakes. Rancangan undang-undang dengan metode omnibus law ini memperkuat perlindungan nakes dibanding aturan dalam undang-undang kesehatan yang telah eksisting. Penilaian di atas disampaikan anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto yang juga sebagai anggota Panitia Kerja Panja dari Fraksi PDI-Perjuangan. Ia turut menyerap aspirasi masyarakat terkait RUU Kesehatan. "RUU Kesehatan jika dicermati lebih dalam justru lebih baik dalam perlindungan hukum. Misalnya, pada Pasal 327 yang menyebutkan, tenaga medis atau tenaga kesehatan diduga melakukan kesalahan dalam menjalankan profesinya yang menyebabkan kerugian kepada pasien, perselisihan yang timbul akibat kesalahan tersebut diselesaikan terlebih dahulu melalui alternatif penyelesaian sengketa di luar pengadilan," tutur Edy melalui pernyataan resmi yang diterima Health beberapa waktu lalu. "Pada pasal sebelumnya telah disebutkan, bagaimana penyelesaian masalah sebelum sampai ranah hukum. Misalnya, Pasal 320-322 yang menuliskan, mekanisme pelaporan tindakan tenaga medis atau kesehatan yang berpotensi merugikan." Tindak Lanjut Majelis Kedisiplinan Mekanisme pelaporan yang dimaksud melalui konsil kedokteran atau keprofesian lain. Kemudian ditindaklanjuti oleh majelis kedisiplinan di masing-masing organisasi profesi kesehatan. “Sebelum seseorang diproses hukum, maka di luar pengadilan di fasilitasi oleh majelis disiplin. Umumnya, yang melakukan pelanggaran hukum itu didahului dengan pelanggaran etik dan disiplin,” jelas Tenaga Kesehatan Sejak Masih BelajarDitambahkan Edy Wuryanto, dalam Daftar Inventaris Masalah DIM yang sudah dikirimkan oleh Pemerintah kepada DPR terdapat usulan perlindungan tenaga medis dan kesehatan sejak masih belajar atau menempuh pendidikan. Hal itu tertulis dalam DIM RUU Kesehatan dari Pemerintah pasal 208E. Begitu juga perlindungan hukum tenaga kesehatan yang bertugas saat wabah, Kejadian Luar biasa KLB atau bencana yang tertuang dalam Pasal 408 ayat 1. “Tentunya DPR dan Pemerintah akan terus membahas untuk menyempurnakan kekurangan di setiap pasal,” ujarnya. Perlindungan Hukum Jadi Concern Dinamika RUU Kesehatan terus berlanjut. Beberapa waktu lalu, Panitia Kerja Panja RUU Kesehatan dari Komisi IX DPR RI menerima perwakilan dari organisasi profesi kesehatan dan perwakilan masyarakat yang peduli terkait kesehatan. “Hal-hal yang menyangkut perbedaan pendapat tentang mutu SDM kesehatan, sistem pendidikan kesehatan terutama pendidikan spesialis, lalu perlindungan hukum tenaga kesehatan menjadi concern kami,” kata Edy. Legiselator dari Dapil Jawa Tengah III ini. Ia meyakini bahwa setiap opini membawa kebaikan. Sehingga perlu memberi ruang kepada seluruh pihak untuk mengungkapkan 8 Tips Nyaman Pakai Masker Cegah Covid-19 Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

BatasanKarakteristik : · Ansietas · Menangis · Ganguan pola tidur · Takut · Ketidakmampuan untuk rileks · Iritabilitas · Merintih · Melaporkan merasa dingin · Melaporkan merasa panas · Melaporkan perasaan tidak nyaman · Melaporkan gejala distress · Melaporkan rasa lapar · Melaporkan rasa gatal · Melaporkan kurang puas dengan keadaan · Melaporkan kurang senang dengan situasi tersebut · Gelisah · Berkeluh kesah Faktor Yang Berhubungan : · Gejala terkait penyakit · Sumber
ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA AMAN NYAMAN NYERI PADA Bp An DENGAN ULKUS DIABETES MELITUS DI RUANG ANGGREK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUNTILAN Oleh ARISKA HENDRA JULIANTO KARJONO KIKI FATMALIA ULVARINE YULINIAR PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN DASAR PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN STIKES NGUDI WALUYO 2013/2014 ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN RASA AMAN NYAMAN NYERI Pengkajian ini dilakukan pada tanggal 23 Maret 2013 jam di Ruang Anggrek Rumah Sakit Umum Daerah Muntilan Pasien Nama Tempat & TTL Magelang 31 Desember 1941 Agama Islam Suku Jawa Status Perkawinan Kawin Pekerjaan Tani TB/BB 160 cm / 50 kg Golongan Darah B Diagnosa Medis Ulkus DM Gangguan KDM Gangguan Rasa Aman Nyaman Nyeri Alamat Temanem Rt 002/ Rw 001 Ds. Adikarto Mtl 2. Identitas Penanggung Jawab Nama Ny. Mu Umur 40th Pendidikan Terakhir SMP Agama Islam Suku Jawa Hubungan dgn Pasien Anak Pekerjaan Tani Alamat Gemtam, Sido Agung, Mtl. B. Riwayat Kesehatan 1. Keluhan Utama Nyeri jari tengah kaki kiri 2. Riwayat Kesehatan Saat Ini Alasan masuk rumah sakit Keluarga klien mengatakan nyeri jari tengah kaki kiri sejak 5 hari yang lau akibat jatuh dari kamar kemudian jari tengah kaki terbentur benda tumpul yang menyebabkan terjadinya perlukaan di jari tengah klien, badan lemas, pada malam hari sulit tidur. Faktor pencetus Akibat terjatuh dari kamar, jari tengah kaki kiri terbentur benda tumpul sehingga terjadi perlukaan. Timbul keluhan Terjadi secara bertahap pada saat terbentur benda tumpul klien hanya merasa sedikit nyeri dan hanya sedikit memar, lama kelamaan luka tak kunjung sembuh malah tambah parah. Factor yang memperberat Keluarga klien mengatakan neri bertambah apabila kaki kiri tempat luka di gunakan melakukan aktivitas, dan pada saat malam hari nyeri secara tibatiba memburuk sehingga menyebabkan klien sulit untuk tidur. Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi masalah dan keberhasilan Keluarga klien mengatakan pada saat muncul keluhan klien langsung di bawa berobat ke puskesmas, namun puskesmas menyarankan untuk di rujuk ke RSUD Muntilan. 3. Riwayat Kesehatan Masa Lalu Penyakit yang pernah dialami Keluarga mengatakan 5th yang lalu klien pernah dirawat di rumah sakit lain. Klien mengalami penyakit gula Diabetes Melitus dan setiap minggu selalu control ke puskesmas. Keluarga klien mengatakan klien tidak pernah mengalami kecelakaan dan tidak pernah di operasi. Klien tidak ada alergi terhadap makanan maupun obat. Factor-faktor resiko penyebab masalah kesehatan saat ini Menurunnya system imunitas tubuh yang menyebabkan sukarnya penyembuhan luka oleh tubuh. Kebiasaan hidup tidak sehat Klien merupakan perokok aktif dan sering minum kopi setiap harinya. 4. Riwayat Kesehatan Keluarga Keluarga klien mengatakan sebagian besar keluarga pasien yang laki-laki adalah perokok aktif dan suka minum kopi. Keluarga klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang pernah mengalami penyakit seperti Tn. An dan penyakit yang menular maupun menurun. GENOGRAM Keterangan  Klien  Perempuan  Laki-laki C. Pengkajian Pola Fungsional 1. Persepsi Terhadap Kesehatan Pasien mengatakan jika pasien dan keluarganya sakit pasien terlebih dahulu mengatasi penyakitnya sendiri dengan cara minum obat tradisional yang di buat sendiri seperti jamu – tidak tertangani baru klien memeriksakan kesehatannya dan keluarganya ke puskesmas ,kemudian pergi ke dokter. 2. Pola Bernafas Sebelum Sakit Pasien mengatakan bernafas dengan normal dan tidak ada gangguan Selama Sakit Pasien bernapas secara normal dan sehingga pasien tidak membutuhkan alat bantu pernafasan,tidak ada ronchy,tidak ada wheezing. 3. Kebutuhan Cairan Dan Elektrolit Sebelum Sakit Keluarga klien mengatakan minum air putih kurang lebih 7 – 8 gelas/hari, 1 gelas kopi. Selama Sakit Klien diberikan cairan RL 20tpm melalui vena serta minum air putih kurang lebuh 1L/hari + 3 gelas air teh yang disediakan oleh rumah sakit. 4. Pola Nutrisi – Metabolik Sebelum Sakit Pasien mengatakan dirumah makan 3 kali sehari dengan mengabiskan 1 porsi makanan tiap makan dengan komposisi sayur,nasi dan lauk dan minum air putih. Selama Sakit Keluarga pasien klien tidak diperbolehkan makan makanan yang manismanis, dan dan harus menjaga asupan makanan klien. Klien hanya makan makanan yang di berikan oleh rumah sakit saja 3x sehari . 5. Pola Eliminasi BAK dan BAB Sebelum Sakit Keluarga klien mengatakan klien BAK normal 5-6 kali/hari dengan konsistensi warna kuning,dengan bau khas urine, klien bisa BAB 1 kali sehari dengan konsistensi lembek warna kekuningan dengan bau khas feses. Selama Sakit Keluarga klien mengatakan klien BAK dan BAB normal seperti biasa, namun klien tidak bisa pergi ke toilet karena lemas dan nyeri kaki, klien dipasangi pempers. 6. Pola Aktifitas dan Latihan Sebelum Sakit Pasien mengatakan dapat beraktifitas secara normal,mandiri sebagai petani tanpa dibantu dengan orang terdekatnya . Selama Sakit Pasien tidak banyak bergerak bebas karna nyeri pada jari kaki dan terpasang infus RL ditangan bedrest total dan ADL di bantu keluarga. 7. Pola istirahat dan tidur Sebelum Sakit Keluarga Klien mengatakan istirahat tidur malam 7-8 jam,dengan nyenyak tidak terbangun oleh gangguan,dan istirahat siang 1-2 jam/hari. Selama Sakit Keluarga klien mengatakan klien pada malam hari sulit tidur karena nyeri kaki yang memburuk, klien hanya tidur 1-2 jam. Dan pada siang hari klien sering tidur 3-4 jam setelah nyeri diberikan suntikan pada malamnya. 8. Pola konsep diri Citra tubuh Klien mengatakan lemah, nyeri kaki dan tidak bisa beraktivitas seperti biasanya. Peran Klien di keluarga berperan sebagai ayah dan sekaligus sebagai tulang punggung keluarga, yang harus menghidupi keluarganya dan sebagai seorang petani. Harga Diri Klien terus berpegang teguh dan menjalankan prinsipnya sesuai norma. Aktualisasi Diri Klien adalah tulang punggung keluarga, meski mengalami sakit gula namun tetap bekerja seperti biasa sebagai tulang punggung keluarga. 9. Pola Koping Ketika klien mmengalami sakit, klien biasanya membuat ramuan sendiri jamu dan apabila sakit tak kunjung sembuh baru kemudian klien memeriksakan diri ke puskesmas. 10. Pola Seksual Reproduksi Sebelum Sakit Pasien tidak melakukan hubungan suami istri Selama Sakit Pasien tidak dapat melakukan hubungan suami istri. 11. Pola peran –berhubungan Klien adalah seorang petani yang tinggal bersama istri dan anaknya , dan berhubungan sangat baik , terlihat selama dirawat dirumah sakit istri dan anaknya menunggu klien. 12. Pola nilai dan kepercayaan Sebelum sakit Klien beragama islam dan selalu beribadah sesuai dengan kepercayaannya. Selama sakit Klien hanya berdoa ditempat tidur 13. Kebutuhan rasa aman dan nyaman P nyeri jari tengah kaki kiri sejak 5 hari yang lau akibat jatuh dari kamar kemudian jari tengah kaki terbentur benda tumpul yang menyebabkan terjadinya perlukaan di jari tengah klien, sehingga klien nampak meringis dan menahan nyeri kesakitan. Q nyeri cenut-cenut seperti tertusuk benda tajam. S skala nyeri 5-7 T Nyeri datang secara tiba-tiba, dan semakin memburuk pada saat kaki kiri digunakan untuk betraktivas. 14. Kebutuhan Belajar Klien mengatakan tidak mengerti tentang kesehatan. Dan tidak tahu menahu tentang masalah kesehatan yang dialami. 15. Kebutuhan personal hygiene Sebelum Sakit klien tiap melakukan perawatan mandiri , tanpa dibantu oleh keluarga. Klien mandi 2-3x/hari pakai sabun, jarang sikat gigi, dan keramas seminggu sekali. Selama Sakit Pemenuhan kebutuhan personal hygiene seluruhnya dibantu oleh keluarga. Klien mandi hanya di lap saja oleh keluarga, tidak pernah keramas dan gosok gigi. D. Pemeriksaan Fisik 1. Keadaan Umum Tinggi Badan 157 cm Berat Badan 50 kg 2. TTV Tekanan Darah 140/80 mmHg Nadi 92 x/menit Suhu 36 C Penafasan 21 X/menit 3. Kuku Dan Kulit Warna kulit sawo matang kemudian ada jaringan parut, ada lesi di jari kaki kiri,kuku kurang bersih, CRT kembali dalam 3 detik. 4. Kepala dan Rambut Warna rambut putih campur hitam, tengkorak tidak ada benjolan, kulit kepala tidak ada lesi dan massa, tidak ada nyeri tekan, kekuatan akar rambut kuat. 5. Mata Tidak menggunakan kaca mata,pupil isokor,daerah orbital tidak terdapat oedema/kemerahan atau jaringan lunak,kunjungtiva tidak anemis. 6. Hidung Bersih, tidak ada sinusitis pada sinus frontalis,sinus edmoidalis,sinus splenoid dan sinus maksilaris,tidak ada lesi,tidak ada masa,tidak ada pembengkakan, nervus olfaktoris baik. 7. Telinga Kesimetrisan telinga,lurus penumpukan,serumen,tidak dengan ada kelopak lesi,tidak mata,bersih ada tidak ada kotoran,cairan dan peradangan. 8. Mulut bibir, gigi, lidah,faring Kurang bersih terdapat caries gigi, plak, kesulitan saat berbicara. 9. Dada a. Paru – Paru I pengembangaan paru kanan dan kiri simetris P taktil fremitus kiri dan kanan sama P sonor A vesikuler b. Jantung I iktus kordis tidak tampak di ics sedikit di tengah dari midkalvikula P tidak ada nyeri tekan pada dada P redup A S1 dan S2 murni, S3 tidak terdengar c. Abdomen I umblikus kotor,tidak ada benjolan di sekitar perut, A terdengar peristaltik usus 15x/menit P tympani P Tidak nyeri tekan saat di tekan di daerah abdomen kuadran kanan bawah 10. Genetalia anus dan alat kelamin Pasien tidak terpasang kateter. 11. Ekstremitas Ekstremitas atas Tidak ada lesi dan massa pada kedua tangan , nadi kuat, tidak ada edema,terpasang infus RL 20 tpm di tangan sebelah kanan Ekstremitas bawah Terdapat lesi pada jari tengah kaki kiri, kulit kaki terlihat hitam, pada luka daging menghitam dan sensasi nyeri tidak terasa. E. Data Penunjang 1. pemeriksaan Laboratorium 2. pemeriksaan diagnostik 3. terapi Trapi injectsi 10 mg 2x 24 jam 2. ranitidin 50 mg 3x 24 jam 3. ceftriaxon 2g 1x 24 jam 4 unit 3x 24 jam F. Analisa Data no 1 1 2 Hari / tanggal 2 Sabtu, 23 maret 2013 Selasa 24 Maret 2013 Data Kemungkinan penyebab 3 4 Ds Terputusnya Pasien mengatakan nyeri pada kontuinitas jaringan jari tengah kaki kiri. dan tulang Pengkajian nyeri P nyeri jari tengah kaki kiri sejak 5 hari yang lau akibat Merangsang jatuh dari kamar kemudian jari hipotalamus tengah kaki terbentur benda mengeluarkan zat tumpul yang menyebabkan vasoaktif. terjadinya perlukaan di jari tengah klien Q nyeri cenut-cenut seperti Merangsang ujung2 tertusuk benda tajam. saraf bebas S skala nyeri 5-7 T Nyeri datang secara tibatiba, dan semakin memburuk Sensasi nyeri pada saat kaki kiri digunakan untuk betraktivas. Nyeri Do - Pasien tampak lemah - Wajah meringis kesakitan. Ds Nyeri akut yang di Klien mengatakan tidak bisa rasakan tidur pada malam hari karena menahan nyeri akut pada kaki. Ds Klien tanpak mengantuk pada, Terganggunya pola Mata sayu tampak lemas. istirahat tidur. Masalah kep. 5 Nyeri akut ulkus Kerusakan integritas kulit medikasi defisit imun 3 Selasa 24 Maret 2013 Ds Klien mengatakan kesusahan saat bergerak. Do ADL dengan bantuan keluarga Nyeri akut Intoleransi aktifitas bedrest total Aktivitas di batasi Gerakan terbatas Intoleransi aktivitas II. Diagnosa Keperawatan 1. Nyeri akut berhubungan dengan ulkus DM. 2. Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan nyeri akut yang di rasakan. 3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan bedrest total. No DP 1 1 Hari /tgl 2 Selasa 24 Maret 2013 2 Selasa 24 Maret 2013 3 Selasa 24 Maret 2013 Tujuan Rencana Tindakan Rasional 3 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam nyeri berkurang/ hilang dg KH -klien melaporkan nyeri berkurang/ hilang -frekuensi dan durasi nyeri berkurang -RR,TD,N, dalam batas normal -ekspresi wajah rileks. Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam pola tidur menjadi baik kembali dengan KH -klien mengatakan bisa tidur pada malam hari -klien tampak segar pada pagi hari. 4 1. monitor nyeri secara koprehensif PQRST 2. monitor efektifitas penanganan non farmakologi dan respon terhadap obat yang di berikan 3. kolaborasi npemberian analgesik NSAID relaks sedatife necrase. 5 -untuk mengetahui kriteria nyeri yang dialami. -untuk menentukan intervensi keperawatan yang akan di berikan kepada klien. -untuk mengurangi nyeri yang dirasakan klien klien untuk mempersiapkan diri sebelum tidur -agar klien siap untuk tidur dan tidak ada masalah saat tidur. -untuk memenuhi kebutuhan tidur klien. Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam klien menjadi toleran terhadap aktivitasnya dengan KH -klien mampu mengubah posisitidur dan obat tidur bila perlu ketika klien tidak bisa tidur sama sekali. posisi -memberikan nyaman pada posisi yang klien nyaman untuk mengurangi terjadinya dekubitus. 1. observasi Vital -membantu Sign menentukan kondisi normal umum pasien 2. observasi -membantu tingkat menentukan kemampuan klien pilihan dalam melakukan intervensi dan aktivitas. memberi dasar untuk perbandinagan dan evaluasi Tanda tangan 6 duduk -klien dapat bangun dari tempat tidur, mengubah posisi dan berjalan -klien dapat melakukan aktivitas seharihari. 3. dorong klien melakukan aktivitas seharihari tanpa bantuan keluarga. 4. berkolaborasi dengan tim medis lain dalam hal pemberian obat oral dan terapi lanjutan terhdap aktivitas meningkatkanpe nyembuhan dan pembentukan kekuatan otot -antisipasi terhadap nyeri dapat meningkatkan tegangan otot. CATATAN KEPERAWATAN No 1 Hari , Tindakan tanggal, jam Selasa, 24 1. Memonitor nyeri secara Maret 2013, koprehensif PQRST 2. mengobservasi Vital Sign 3. mengobservasi tingkat kemampuan klien dalam melakukan aktivitas. 4. Memberikan obat injects dan obat oral. Respon dan hasil -Skala nyeri klien 7 -TD 140/80 N 92 S 36 RR21 -ADL di bantu penuh oleh keluarga. -setelah di berikan beberapa saat kemudian nyeri berkurang. 5. Mengobservasi keluhan -klien mulai merasa nyaman klien setelah di berikan dan nyeri agak berkurang. tindakan. 2 6. Memberikan posisi semi S pasien mengatkan sangat powler nyaman deangan posisinya O pasien kelihatan gelisah, lemas 7. Memberikan dorongan -klien mau untuk duduk pada klien untuk tanpa bantuan keluarga. melakukan aktivitas secara mandiri. 8. Mengobservasi perkembangan klien Klien berusah untuk berbicara pada perawt sebisanya. Rabu, 25 1. Memonitor nyeri secara Skala nyeri klien 7 Maret 2013, koprehensif PQRST 2. mengobservasi Vital Sign -TD 143/70 N 89 S 36,7 RR20 3. mengobservasi tingkat -ADL di bantu penuh oleh kemampuan klien dalam keluarga. TTD 3 melakukan aktivitas. 4. Memberikan obat injects -setelah di berikan beberapa dan obat oral. saat kemudian nyeri berkurang. 5. Mengobservasi keluhan -klien mulai merasa nyaman klien setelah di berikan dan nyeri agak berkurang. tindakan. 6. Memberikan posisi semi S pasien mengatkan sangat powler nyaman deangan posisinya O pasien kelihatan gelisah, lemas 7. Memberikan dorongan -klien melakukan mobilisasi pada klien untuk dari duduk sampai berdiri. melakukan aktivitas secara mandiri. 8. Mengobservasi Klien berusah untuk perkembangan klien berbicara pada perawt sebisanya. Kamis, 26 1. Memonitor nyeri secara Skala nyeri klien berkurang Maret 2013 koprehensif PQRST menjadi 6 2. mengobservasi Vital Sign -TD 173/86 N 84 S 36, 3. mengobservasi tingkat RR20 kemampuan klien dalam -ADL di bantu penuh oleh melakukan aktivitas. keluarga. 4. Memberikan obat injects dan obat oral. -setelah di berikan beberapa saat kemudian nyeri 5. Mengobservasi keluhan berkurang. klien setelah di berikan -klien mulai merasa nyaman tindakan. dan nyeri agak berkurang. V. CATATTAN PERKEMBANGAN No Hari/TGL/Jam Perkembangan Pasien 1 Kamis, 26 Maret S klien mengatakan nyeri kaki terasa cenut2013 jam cenut pada bagian luka. Dan masih tidak bisa tidur pada malam hari O KU lemah klien tampak menahan nyeri, TD168/80 N84 S36 RR20 A Masalah belum teratasi. P klien dipindahkan ke ruang ASTER TT
ElisaKifana, P031914401010 (2022) ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN ARTHRITIS GOUT DENGAN MASALAH GANGGUAN RASA AMAN DAN NYAMAN : NYERI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GARUDA KOTA PEKANBARU. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Riau. Text (43kB) Text ABSTRAK.pdf Download (34kB) Text LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (124kB)
LAPORAN PENDAHULUANGANGGUAN RASA AMAN DAN NYAMANA. Konsep Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman1. Definisi/deskripsi kebutuhan aman dan nyamanPotter & Perry, 2006 mengungkapkan kenyamanan/rasa nyaman adalahsuatu keadaan telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yaitukebutuhan akan ketentraman suatu kepuasan yang meningkatkanpenampilan sehari-hari. Ketidaknyamanan adalah keadaan ketika individumengalami sensasi yang tidak menyenangkan dalam berespon terhadapsuatu adalah keadaan bebas dari cedera fisik dan psikologis. Pemenuhankebutuhan keamanan dilakukan untuk menjaga tubuh bebas darikecelakaan baik pasien, perawat atau petugas lainnya yang bekerja untukpemenuhan kebutuhan tersebut Asmadi, 2008.Perubahan kenyamanan adalah keadaan dimana individu mengalamisensasi yang tidak menyenangkan dan berespon terhadap suatu rangsanganyang berbahaya Carpenito, 20062. Fisiologi sistem/fungsi normal sistem rasa aman dan nyamanPada saat impuls ketidaknyamanan naik ke medula spinalis menujukebatang otak dan thalamus, sistem saraf otonom menjadi terstimulasisebagai bagian dari respon stress. Stimulasi pada cabang simpatis padasistem saraf otonom menghasilkan respon Faktor-faktor yang mempengaruhi keamanan dan kenyamanana. EmosiKecemasan, depresi dan marah akan mudah terjadi dan mempengaruhikeamanan dan kenyamanan1
Gangguanrasa aman dan nyaman Hari Tanggal No. Dx Perencanaan keperawatan 1. Tujuan: − Mempertahankan tingkat kenyaman klien dalam beraktivitas. − Meningkatkan keamanan klien terhadap lingkungan. Kriteria hasil: − Klien tampak tenang dalam beraktivitas − Klien mampu berkomunikasi dengan orang lain − Klien mampu mengontrol emosi
Skip to documentHomeMy LibraryDiscoveryInstitutionsUniversitas AirlanggaUniversitas DiponegoroUniversitas SurabayaUniversitas BrawijayaUniversitas Mercu Buana JakartaUniversitas Gadjah MadaUniversitas IndonesiaUniversitas PadjadjaranPoliteknik Kesehatan Kemenkes SemarangUniversitas TerbukaUniversitas Negeri MedanUniversitas SriwijayaUniversitas Islam Negeri Sultan Syarif KasimPoliteknik Negeri BatamUniversitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa TimurSee all InstitutionsCoursesPopularMix Coursekeperawatan kep102Accounting ACCT6002Agama Islam AGI101PGSD 6677Akuntansi Pengantar dan BiayaPsikologiaccounting system informationBiologiAccountingChemistry 1234BCDEFinancial Accounting 1AuditKonsep Dasar Pembelajaran Bahasa IndonesiaAkademi Gizi gizi123TrendingKonservasi CONS2002Kesehatan dan Gizi KPP1305MatematikaTeknologi dan Keamanan Pangan 214K2022Accountant HVDAF0602Teknik Multimedia 953433501Principle Accounting IIPraktikum Anatomi Tumbuhan BIM6102engineering eng01Translation for General Text BAE301Interpersonal Communication KHI2B3Inovasi Pembelajaran Biologi 3BIO57022Rangkaian Listrik ET2103Ilmu Sosial Budaya Dasar 110200938Pengantar Ekonomi PE2016NewestManajemen Produksi dan Operasional EA1234Introduction to Accounting AKU1601International Relations 46944Biology science education Psyc211Perpajakan I PJK201Landasan Kependidikan MKDK 53074TAX and Accounting Tax1Manajemen PerpajakanPengantar Ilmu Komunikasi SKOM4101SkripsiAqidah 1000010502Advanced English TMS211052Kewirausahaan I40C202Introduction to Managementart course short art123DocumentsPopularMakalah Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi BangsaAD & ART MPK - Contoh AD/ART MPKMakalah Kelompok 6 - Standar COSTCh 6 Audit Responsibilities and ObjectivesAssignment Bulan 1 - EES IN CS RSPancasila The Foundation of StateKasus 8 KankerSummary Chapter 3 - Information Systems, Organization, and StrategyPancasila Sebagai Sistem Filsafat Landasan Ontologis, Epistemologis, dan Aksiologis Filsafat Pancasila07111940000079 Alvin Daffa Kumara Z Tugas 1Makalah Perkembangan Peserta DidikPOS US 2022 - Panduan US 2022Makalah Hukum lingkunganAdvanced financial accounting 10th edition christensen cottrell baker solutions chapter 1Tugas Analisis SC PT Unilever tour ke Jogjakarta . candi prambananContoh Soal UTS PPKN semester 1 kuliahSejarah Perumusan PancasilaOrganisasi Kepariwisataan Nasional yang ada di IndonesiaLaporan Praktikum Biologi Difusi OsmosisDownload kalkulus purcellMakalah K3 Kesehatan Keselamatan KerjaLP Oksigenasi Tri Kusumawati SK321051Alat, Bahan dan Keselamatan Kerja Laboratorium Biologi MolekulerCBR Kepemimpinan Nurazizah Makalah Permintaan dan Penawaran pengantar ekonomi mikroMakalah Revolusi Industri 4Makalahlaporan akhir enrichman program bina nusantaraAnatomi dan Fisiologi Sistem OtotNewestKonsep Ketuhanan Dalam carrefour-vs-wal-mart-the-battle-for-global-retail-dominanceP-FRM-K3-001 Identifikasi Bahaya, Pengendalian dan Penilaian Resiko K3Materi-k3 - matakuliah k3Pengertian Hukum Pajak InternasionalLandasan pendidikan dari berbagai perspe5114-Article Text-15057-1-10-20211022Ketentuan Umum dan Tata Cara PerpajakanRevisi TA GustutNanopdf - nothingBab2 - AhgggdwhjxnjLampiran - SkripsiBAB VI - SkripsiPendahuluan - SkripsiBAB VII - SkripsiBooksAccounting Theory Vernon KamMacroeconomics Greg MaynesAuditing and Assurance Services Alvin A. Arens; Randal J. Elder; Mark S. Beasley; Chris E. HoganCost Accounting William K. Carter; Milton F. UsryIntermediate Accounting Donald E. Kieso; Jerry J. Weygandt; Terry D. WarfieldLa regia teatrale nel secondo Novecento. Utopie, forme e pratiche Giovanna ZanlonghiOrganizational Behavior Stephen P. Robbins; Tim JudgeInformation Technology Auditing and Assurance James A. Hall; Tommie W. SingletonResearch Methods in Linguistics Lia LitosselitiKieso Intermediate Accounting Donald E Kieso, CPA; Donald E. Kieso; Jerry J Weygandt, CPA; Jerry J. WeygandtElementary and Middle School Mathematics Teaching Developmentally John a Van De Walle; Karen S Karp; Jennifer M Bay-williamsCommunication Mosaics an Introduction to the Field of Communication Julia T. WoodIlmu Pendidikan Konsep, Teori dan Aplikasinya Hidayat, Rahmat and Abdillah, Abdillah 2019Advanced Accounting Floyd A. Beams; Joseph H. Anthony; Bruce Bettinghaus; Kenneth SmithAn Introduction to Functional Grammar Michael Halliday; Christian MatthiessenWas this document helpful?Leave a comment or say thanksLAPORAN PENDAHULUANPADA PASIEN GANGGUAN KEBUTUHAN AMAN DAN NYAMANDENGAN DIAGNOSA NYERI KEPERAWATAN DASARDisusun Oleh Niken Lora D3 KEPERAWATANSEKOLAH TINGGI KESEHATANINSAN CENDEKIA MEDIKAJOMBANG2021Recommended for you
ypgR.
  • 4pciuryab4.pages.dev/573
  • 4pciuryab4.pages.dev/451
  • 4pciuryab4.pages.dev/463
  • 4pciuryab4.pages.dev/175
  • 4pciuryab4.pages.dev/591
  • 4pciuryab4.pages.dev/89
  • 4pciuryab4.pages.dev/363
  • 4pciuryab4.pages.dev/323
  • gangguan rasa aman dan nyaman