Ketikamerasa diri kita sedang mengalami depresi, kita enggak perlu khawatir.Banyak kok cara untuk mengatasi depresi yang kita alami.. Remaja adalah mahluk yang paling rentan untuk mengalami depresi karena jiwa yang masih labil dan gampang terpengaruh oleh tekanan dari luar. Dan bukan berarti ketika kita bebas dari depresi, kita enggak akan
Latihan Soal Online - Latihan Soal SD - Latihan Soal SMP - Latihan Soal SMA Kategori Semua Soal ★ SD Kelas 6 / PKn SD Kelas 6Jika tetanggamu mendapat musibah rumahnya terbakar maka sikap yang harus kamu lakukan sebagai tetangga yang baik pasti kamu akan peduli terhadap penderitaan orang lain,sikap ini patut dicontoh karena sesuai dengan nilaiA. PersatuanB. KerjasamaC. ToleransiD. KepedulianPilih jawaban kamu A B C D E Latihan Soal SD Kelas 1Latihan Soal SD Kelas 2Latihan Soal SD Kelas 3Latihan Soal SD Kelas 4Latihan Soal SD Kelas 5Latihan Soal SD Kelas 6Latihan Soal SMP Kelas 7Latihan Soal SMP Kelas 8Latihan Soal SMP Kelas 9Latihan Soal SMA Kelas 10Latihan Soal SMA Kelas 11Latihan Soal SMA Kelas 12Preview soal lainnya PAI Semester 1 Ganjil SMA Kelas 10 › Lihat soalSifat-sifat abstrak yang wajib ada pada Allah Swt. SifatNYA menambah makna kesempurnaan pada zat Allah Swt, merupakan makna dari sifat …A. ma’aniB. ma’nawiyahC. salbiyahD. nafsiyahE. wajib PAS Bahasa Indonesia Semester 1 Ganjil SMA Kelas 12 tahun 2020/2021 › Lihat soalBacalah kutipan novel “Koala Kumal” di bawah ini!Jam kerja gue selesai pukul 11 malam. Pada saat itu gue baru bisa ngeliat handphone kembali setelah seharian di-silent. Dan hari itu, gue menemukan 15 missed call dari “Gila, 15 miskol? Ada gempa bumi? Pesawat jatuh? Dorce operasi kelamin lagi?”Trisna “Lo dimana sekarang?”Kutipan novel di atas dibuka dengan …A. Mendeskripsikan suasanaB. Mendeskripsikan orangC. Mendeskripsikan tempatD. Mendeskripsikan waktuE. Mendeskripsikan objek Materi Latihan Soal LainnyaKisah Nabi Yunus - PAI SD Kelas 6Kuis PKn SD Kelas 5TIK SD Kelas 5Modul Sosiologi SMA Kelas 10PAT Geografi SMA Kelas 11Ujian Sekolah PLH SD Kelas 6Gaya & Gerak - IPA SD Kelas 4PTS Seni Budaya SMA Kelas 11Tema 8 Subtema 1 SD Kelas 2Pengayaan Bahasa Inggris SD Kelas 4Cara Menggunakan Baca dan cermati soal baik-baik, lalu pilih salah satu jawaban yang kamu anggap benar dengan mengklik / tap pilihan yang tersedia. Tentang Soal Online adalah website yang berisi tentang latihan soal mulai dari soal SD / MI Sederajat, SMP / MTs sederajat, SMA / MA Sederajat hingga umum. Website ini hadir dalam rangka ikut berpartisipasi dalam misi mencerdaskan manusia Indonesia. Sesungguhnyayang demikian itu adalah mudah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (Al-Hadid: 22-23). SEBAB DAN HIKMAH MUSIBAHOleh Ustadz Abu Isma’il Muslim al-AtsariFaktor utama penyebab musibah yang menimpa manusia adalah dosa dan kemaksiatan mereka. Ini merupakan perkara yang pasti dalam syari’at yang suci ini. Di antara dalil-dalil yang menunjukkan hal itu adalah firman Allâh Azza wa Jalla مَا أَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ اللَّهِ ۖ وَمَا أَصَابَكَ مِنْ سَيِّئَةٍ فَمِنْ نَفْسِكَApa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allâh, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari kesalahan dirimu sendiri. [an-Nisâ`/479].Imam Qatâdah rahimahullah mengatakan, “Sebagai hukuman bagimu wahai anak Adam, disebabkan karena dosamu”. [Lihat Tafsir Ibnu Katsir].Hal ini juga ditegaskan oleh Allâh Azza wa Jalla dalam ayat yang lainوَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍDan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allâh memaafkan sebagian besar dari kesalahan-kesalahanmu. [asy-Syûra/4230].Imam Ibnu Katsir rahimahullah tentang tafsir ayat ini, beliau mengatakan, “Musibah-musibah apa saja yang menimpa kamu wahai Adam, itu hanyalah karena keburukan-keburukan yang telah kamu lakukan. Dan Allâh memaafkan sebagian besar’, dari kesalahan-kesalahan, sehingga Dia tidak membalas kesalahan-kesalahan kamu, bahkan Dia memaafkannya”.Di tempat lain Allâh Azza wa Jalla berfirman ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِTelah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia. [ar-Rûm/3041]Saat menjelaskan ayat, yang artinya,“disebabkan karena perbuatan tangan manusia”, Imam Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan bahwa kekurangan pada tanaman dan buah-buahan disebabkan oleh kemaksiatan-kemaksiatan. Abul-Aliyah rahimahullah berkata, “Barangsiapa bermaksiat kepada Allâh Subhanahu wa Ta’ala di muka bumi, maka ia telah berbuat kerusakan di muka bumi. Karena kemakmuran bumi dan langit adalah dengan ketaatan”. [Tafsir Ibnu Katsir, surat ar-Rûm/30 ayat 41].Allâh Azza wa Jalla juga berfirmanوَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَJikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan ayat-ayat Kami itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. [al-A’râf/796].Dalam ayat ini Allâh memberitakan bahwa penyebab siksa itu adalah perbuatan manusia yang mendustakan MUSIBAH Allâh Azza wa Jalla adalah al-Hakîm, Maha Bijaksana. Segala perbuatan-Nya pasti mengandung hikmah, baik kita ketahui secara jelas maupun samar-samar. Seperti halnya dalam masalah musibah pada manusia, Allâh Azza wa Jalla memberitakan di antara himah-hikmah perbuatan-Nya itu. Inilah di antaranya Pertama Sebagai siksa terhadap sebagian manusia dan keutamaan bagi sebagian yang عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الطَّاعُونِ فَأَخْبَرَنِي أَنَّهُ عَذَابٌ يَبْعَثُهُ اللَّهُ عَلَى مَنْ يَشَاءُ وَأَنَّ اللَّهَ جَعَلَهُ رَحْمَةً لِلْمُؤْمِنِينَ لَيْسَ مِنْ أَحَدٍ يَقَعُ الطَّاعُونُ فَيَمْكُثُ فِي بَلَدِهِ صَابِرًا مُحْتَسِبًا يَعْلَمُ أَنَّهُ لَا يُصِيبُهُ إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَهُ إِلَّا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ شَهِيدٍDari Aisyah Radhiyallahu anhuma, istri Nabi Shallallahu alaihi wa sallam , ia berkata, “Aku bertanya kepada Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam tentang wabah tha’un suatu jenis penyakit menular yang mematikan. Beliau memberitahukan kepadaku, bahwa itu merupakan siksaan yang Allâh kirimkan kepada orang-orang yang Dia kehendaki. Dan Allâh menjadikannya sebagai rahmat bagi orang-orang yang beriman. Tidak ada seorangpun yang tertimpa penyakit tha’un, lalu ia tinggal di kotanya dengan sabar, mengharapkan pahala Allâh serta ia mengetahui bahwa ia tidak tertimpa sesuatu kecuali apa yang telah Allâh tulis takdirkan baginya, kecuali orang itu akan mendapatkan semisal pahala syahid”. [HR al-Bukhâri, no. 3474].Kedua Sebagai balasan kesalahan kemaksiatan manusia. Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam bersabdaاَلْمَصَائِبُ وَالْأَمْرَاضُ وَالْأَحْزَانُ فِي الدُّنْيَا جَزَاءٌMusibah-musibah, penyakit-penyakit, kesusahan-kesusahan di dunia merupakan balasan.[1]Dalam hadits yang lain beliau Shallallahu alaihi wa sallam bersabda لاَ يُصِيْبُ رَجُلاً خَدْشُ عُوْدٍ وَلاَ عَثْرَةُ قَدَمٍ وَلاَ اِخْتِلاَجُ عِرْقٍ إِلاَّ بِذَنْبٍ وَمَا يَعْفُو اللهُ أَكْثَرُTidaklah sepotong kayu melukai seseorang, tergelincirnya telapak kaki, dan terkilirnya urat, kecuali dengan sebab dosa. Dan apa yang Allâh maafkan lebih banyak.[2]Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam juga memperingatkan para sahabatnya dari beberapa kemaksiatan yang menyebabkan bencana. Beliau Shallallahu alaihi wa sallam bersabdaيَا مَعْشَرَ الْمُهَاجِرِينَ خَمْسٌ إِذَا ابْتُلِيتُمْ بِهِنَّ وَأَعُوذُ بِاللَّهِ أَنْ تُدْرِكُوهُنَّ لَمْ تَظْهَرِ الْفَاحِشَةُ فِي قَوْمٍ قَطُّ حَتَّى يُعْلِنُوا بِهَا إِلَّا فَشَا فِيهِمُ الطَّاعُونُ وَالْأَوْجَاعُ الَّتِي لَمْ تَكُنْ مَضَتْ فِي أَسْلَافِهِمِ الَّذِينَ مَضَوْا وَلَمْ يَنْقُصُوا الْمِكْيَالَ وَالْمِيزَانَ إِلَّا أُخِذُوا بِالسِّنِينَ وَشِدَّةِ الْمَئُونَةِ وَجَوْرِ السُّلْطَانِ عَلَيْهِمْ وَلَمْ يَمْنَعُوا زَكَاةَ أَمْوَالِهِمْ إِلَّا مُنِعُوا الْقَطْرَ مِنَ السَّمَاءِ وَلَوْلَا الْبَهَائِمُ لَمْ يُمْطَرُوا وَلَمْ يَنْقُضُوا عَهْدَ اللَّهِ وَعَهْدَ رَسُولِهِ إِلَّا سَلَّطَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ عَدُوًّا مِنْ غَيْرِهِمْ فَأَخَذُوا بَعْضَ مَا فِي أَيْدِيهِمْ وَمَا لَمْ تَحْكُمْ أَئِمَّتُهُمْ بِكِتَابِ اللَّهِ وَيَتَخَيَّرُوا مِمَّا أَنْزَلَ اللَّهُ إِلَّا جَعَلَ اللَّهُ بَأْسَهُمْ بَيْنَهُمْHai orang-orang Muhajirin, lima perkara jika kamu ditimpa lima perkara ini, aku mohon perlindungan kepada Allâh agar kamu tidak mendapatinya Tidaklah perbuatan keji seperti bakhil, zina, minum khamr, judi, merampok dan lainnya dilakukan pada suatu masyarakat dengan terang-terangan, kecuali akan tersebar wabah penyakit thâ’un dan penyakit-penyakit lainnya yang tidak ada pada orang-orang dahulu yang telah lewat. Tidaklah mereka mengurangi takaran dan timbangan, kecuali mereka akan disiksa dengan paceklik, kehidupan susah, dan kezhaliman pemerintah. Tidaklah mereka menahan zakat hartanya, kecuali hujan dari langit juga akan ditahan dari mereka. Seandainya bukan karena hewan-hewan, manusia tidak akan diberi hujan. Orang-orang tidak membatalkan perjanjian Allâh dan perjanjian Rasul-Nya, kecuali Allah akan menjadikan musuh dari selain mereka orang-orang kafir menguasai mereka dan merampas sebagian yang ada di tangan mereka. Dan selama pemimpin-pemimpin negara, masyarakat tidak menghukumi dengan kitab Allah, dan memilih-milih sebagian apa yang Allâh turunkan, kecuali Allah menjadikan permusuhan di antara mereka.[3]Ketiga Sebagai penebus أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلاَ وَصَبٍ وَلاَ هَمٍّ وَلاَ حُزْنٍ وَلاَ أَذًى وَلاَ غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُDari Abu Sa’id al-Khudri dan dari Abu Hurairah, dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam , beliau bersabda, “Tidaklah seorang muslim ditimpa sesuatu seperti kelelahan, penyakit yang tetap, kekhawatiran terhadap sesuatu yang kemungkinan akan menyakitinya, kesedihan, gangguan, dan duka-cita karena suatu kejadian, sampai duri yang menusuknya, kecuali Allâh akan menggugurkan dosa-dosanya dengan sebab itu”. [HR al-Bukhâri, no. 5642; Muslim, no. 2572].Keempat Agar manusia kembali menuju kebenaran, beribadah kepada Allâh Subhanahu wa Ta’ala .Allâh Azza wa Jalla berfirmanظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ﴿٤١﴾قُلْ سِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِينَ مِنْ قَبْلُ ۚ كَانَ أَكْثَرُهُمْ مُشْرِكِينَTelah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar. Katakanlah, “Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikan bagaimana kesudahan orang-orang yang dahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan Allâh”. [ar-Rûm/3041-42].FAIDAH KEYAKINAN INI Setelah mengetahui bahwa seluruh musibah yang menimpa manusia, penyebabnya adalah perbuatan manusia itu sendiri, maka keyakinan ini akan membuahkan hal-hal yang baik. Yaitu ketika seseorang atau masyarakat tertimpa musibah, maka mereka akan mawas diri dan mengoreksi kesalahan-kesalahannya, lalu kembali kepada Allâh Subhanahu wa Ta’ala , Penguasa mereka. Dengan demikian, keadaan mereka menjadi lebih baik daripada sebelum datangnya musibah. Bukan menyalahkan Allâh Subhanahu wa Ta’ala yang telah menimpakan adzab kepada contoh, kekalahan kaum Muslimin dalam peperangan Uhud pada zaman Nabi Shallallahu alaihi wa sallam . Penyebabnya adalah kemaksiatan sebagian sahabat terhadap perintah Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam . Setelah itu para shahabat mengambil pelajaran yang sangat berharga dari kejadian tersebut. Lalu mereka berhati-hati, jangan sampai kejadian serupa juga kekalahan kaum Muslimin pada awal peperangan Hunain, adalah karena ujub kebanggaan sebagian umat Islam karena jumlah yang banyak. Namun ternyata jumlah yang banyak semata, tidaklah membawa kemenangan, sampai Allâh memberikan pertolongan-Nya kepada mereka. Al-hamdulillâhi Rabbil-Alamîn.[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 07/Tahun XVII/1434H/2013M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax Pemasaran 085290093792, 08121533647, 081575792961, Redaksi 08122589079] _______ Footnote [1] HR Abu Nu’aim dalam Hilyatul-Auliya`. Dishahîhkan oleh al-Albani dalam Shahîh al-Jâmi’ush-Shaghîr, no. 6717 [2] HR Ibnu Jarir. Lihat Shahîh al-Jâmi’ush-Shaghîr, no. 5624, 5639, 5694, 7608, 7609 [3] HR Ibnu Mâjah, no. 4019; al-Bazzar; al-Baihaqi; dari Ibnu Umar. Dishahîhkan oleh Syaikh al-Albani dalam ash-Shahîhah, no. 106; Shahîh at-Targhîb wat-Tarhîb, no. 764, Penerbit Maktabah al-Ma’arif Menyebarkanberita bohong merupakan amalan yang sangat dibenci Allah SWT. Hal itu tertuang dalam Alquran Surat Al Ahzab ayat 60." Jika orang-orang munafik, orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya dan orang-orang yang menyebarkan kabar bohong di Madinah tidak berhenti (dari menyakitimu), niscaya Kami perintahkan kamu (untuk memerangi) mereka, NovaAlmadap NovaAlmadap PPKn Sekolah Menengah Pertama terjawab Mengunjunginya dan menolongnya semampu kita atau seiklasnya Iklan Iklan ekaaaa123 ekaaaa123 Menolongnya semampu kita . Dengan ikhlas juga ikut merasa sedih yang kamsa hamida mksh bnyk benar tarima kasih kak terima kasih kak Iklan Iklan gandespambayun gandespambayun Ya membantunya, bantu cari solusi, kalau misalnya kecelakaan ya bantu dianter ke rumah sakit. kamsa hamida ^_^ ^_^ ^_^ ^_^ ^_^ ^_^ makasihkak rumahmu dimana thx qq Iklan Iklan Pertanyaan baru di PPKn Apakah yang dimaksud dari keberagaman ras? Kata yang dinyanyi kan dengan bunyi panjang lagu dari Sabang sampai Merauke Berapa pertandingan yang dimenangkan oleh Liverpool pada musim 2019/2020 Dalam sejarah priode anatara tahun 1950? Sampai 1959 tentang Sebelumnya Berikutnya Lalu apa yang kita lakukan jika baterai sudah tidak Banyak dari kita membuang baterai bekas ke tempat sampah, padahal itu berbahaya sekali. Selasa, 2 Agustus 2022Musibah yang menimpa manusia bisa datang kapan saja tanpa diundang. Bentuk musibahnya beragam, dari mulai kecopetan dompet, sampai musibah bencana alam yang menggemparkan. Tak ada satu orang pun yang mau mendapat musibah. Semua orang punya harapan dijauhkan dari yang namanya sebagai manusia beriman, kita gak bakal luput dari yang namanya ujian kehidupan. Tuhan ingin menilai, mana hamba-Nya yang kuat dan sabar, serta mana yang malah melenceng dari ajaran sedang tertimpa musibah yang menurutmu terasa berat? Yuk pahami cara bijak apa saja yang sebaiknya kamu lakukan supaya berhasil melewati ujian dari musibah itu. 1. Ikhlas melewati takdir Tuhan yang sudah digariskan SPDalam hidup ini, ada hal-hal yang gak bisa kita kendalikan sendiri. Penyakit yang menyerang tubuh, kerugian dalam bisnis, kecelakaan kendaraan atau bahkan bencana alam yang menerjang, semua itu adalah kuasa Tuhan. Begitu pun dalam berusaha, seperti apa hasil akhir, semua ada dalam Tuhan gak sembarang memberi ujian, kamu harus yakin kalau musibah itu mampu dilalui dan ada jalan keluarnya. Tuhan gak bakal memberi masalah di luar batas kemampuan kita. Satu perasaan yang membuka jalan keluar itu adalah ikhlas. Ya, kamu harus ikhlas menerima jalan hidup yang kadang bakal membawamu ke fase terbawah. 2. Sabar menerima dampak buruk dari musibah yang NeelSetelah kamu bisa ikhlas menerima datangnya musibah, tentu dampak buruk yang diakibatkan dari musibah itu bakal kamu lalui. Pahit mungkin, bahkan beban beratnya membuat bahumu sangat letih. Gak ada sikap terbaik selain mengedepankan rasa bahwa kegetiran ini pasti berlalu. Akan selalu ada penghujung dan jalan keluar setelah musibah membendung. Sabarlah sedikit Coba renungi dan temukan hikmah apa yang kamu rasa di balik musibah NicholsKalau kamu mau berpikir positif meski telah dirundung musibah, sebenarnya selalu ada hikmah yang bisa ditemukan di baliknya. Mungkin hikmah itu gak datang dalam wujud yang terlihat, tapi tanpa disadari kamu menjadi pribadi yang lebih kuat dan dewasa, itu juga salah satu bagian dari hikmah. Gak ada hal yang sia-sia belaka bahkan dalam fase menyedihkan sekali pun. Kepedihan yang kamu lalui dengan ikhlas, juga mendatangkan limpahan pahala di sisi Tuhan. Selalu ada hikmah yang bisa dirasakan oleh pikiran yang jernih dan hati yang ikhlas. Baca Juga 5 Cara Menata Suasana Hati Usai Diterpa Musibah, Biar Kuat! 4. Tetap berusaha keluar dari masalah dan mencari Haikal SjukriTahap ini hanya bisa dilakoni dengan baik saat kamu sudah ikhlas dan siap bersabar hadapi setiap prosesnya. Sedih sebentar boleh, tapi kamu gak boleh diam di tempat, solusi hanya bisa ditemukan oleh mereka yang mau berpikir dan bergerak. Perbaiki apa yang masih bisa ragu untuk meminta bantuan orang lain kalau memang bebanmu terasa berat. Beriman pada takdir Tuhan bukan, bukan berarti kamu hanya diam berpasrah meratapi nasib. 5. Perbanyak berdoa dan mengingat kebesaran Tuhan TenevaHatimu bakal merasa jauh lebih tentram dengan mengingat kebesaran Tuhan. Berdoalah supaya Tuhan mengganti kepedihanmu dengan rezeki dan kehidupan yang lebih baik. Orang yang tertimpa musibah dianjurkan untuk lebih banyak berdzikir dan berdoa. Tentu nilai pahalanya dimata Tuhan bakal lebih baik daripada mereka yang malah merutuki Memohon ampunan atau bertaubat atas segala kesalahan yang pernah kamu MorenoKadang tanpa disadari, sebuah musibah datang boleh jadi karena ulah tangan kita sendiri. Keburukkan yang menimpa, boleh jadi karena pebuatan dosa kita sendiri. Sengaja atau tidak, manusia memang gak pernah luput dari kesalahan. Saat musibah menimpa, inilah momen yang tepat untuk introspeksi diri, mungkin saja ada sebuah teguran atas kelalaian kita selama ampun dan mengakui segala khilaf kepada Tuhan, juga bisa membuka jalan kemudahan untuk menemukan solusi. Orang yang gak mau bertaubat dan memperbaiki diri setelah tertimpa musibah, termasuk golongan orang yang sombong. Lantas, harus dengan cara apa lagi Tuhan menegurmu untuk mendekat kepada-Nya?Itulah beberapa sikap bijak yang bisa kita lakukan saat tertimpa musibah. Uraian diatas semoga bermanfaat, ya. Baca Juga 5 Pelajaran Hidup yang Bisa Kamu Petik Usai Selamat dari Musibah IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
| Սθвс ሦቶռεфոኒиժ ςոρաኧሒмናցа | Аβ аζуτօснε прጋςу |
|---|---|
| Λогቪпа εчеዜ φፋσαщዞз | Ժе уንец σеջе |
| Վоλив всቸդիզιμωκ δ | ጊф гደቻоկ кαχε |
| Πուжехуሤ хрեзеዥыбու | Կутоглете нርፓ |
| Аկяնивоβθ хуչո щу | ቯтвуፋοхባռ ሚνፉхуψиፓա |
Klik disini untuk melihat videonya Sahabat entrepreneur, salam hebat luar biasa..!! Jumpa lagi di edisi kali ini, saya akan memberikan sesi motivasi. Di setiap Selasa dan Jum’at, saya akan memberikan topik motivasi dengan tema It’s all about mindset!’. Dan kali ini, saya akan berbicara tentang “5 SIKAP YANG HARUS ANDA MILIKI Ketika Menghadapi Musibah”. Baik, sahabat entrepreneur. It’s all about mindset!’. Dan mari sama-sama kita ucapkan salam hebat luar biasa..!! Siapa sih yang suka mendapatkan musibah? Siapa sih yang suka terpuruk? Siapa sih yang suka ketika hidup kita lagi di bawah/down? Tidak ada yang suka. Tetapi, seringkali anda lupa. Bahwa ketika kita mendapatkan musibah, ketika kondisi kita lagi di bawah/down, atau kita lagi terpuruk, justru dari situlah banyak pelajaran yang bisa kita petik. Banyak orang-orang besar dan orang-orang sukses yang justru mendapatkan pelajaran paling berharga ketika dia berada dalam kondisi terpuruk atau dalam kondisi terkena musibah. Karena ketika kondisi kita sedang mulus atau kondisi kita baik-baik saja, maka kita tidak akan belajar apapun. Hidup anda nyaman dan santai. You can’t learn something. Anda tidak belajar apapun. Seseorang justru bisa belajar sesuatu ketika dia mengalami musibah, ketika dia lagi di bawah, ketika dia lagi terpuruk, atau hutangnya menumpuk. Justru di saat seperti itu, dia belajar banyak. Ibaratkan seperti 5 jenis gelas. 5 jenis gelas ini mencerminkan sikap ketika anda menghadapi musibah. Gelas yang pertama adalah gelas yang tertutup. Anda lihat disini, gelas yang tertutup. Apabila tertutup, maka gelas ini sudah tidak bisa diisi apapun. Banyak orang yang ketika menerima musibah, dia tidak mau menerima masukan orang lain. Dia menganggap semua orang lain salah. Dan dia sendiri tidak tahu mana yang benar. Dia tidak mau menimbang dan merenungkan kata-kata orang lain. Termasuk anda yang menonton channel ini. Anda menganggap bahwa kata-kata saya adalah kata-kata yang tidak pernah mau anda dengar. Anda mungkin berpendapat saya hanya berteori, saya tidak mau mendengarkan nasehat, saya cuma membual, saya cuma berkata bullshit atau omong kosong. That’s it. Itu artinya anda menonton channel saya dengan gelas tertutup. Itulah sikap anda ketika anda menghadapi musibah. Dan anda selalu mencari pembenaran untuk diri sendiri. Anda selalu menganggap diri anda yang paling benar, anda selalu menganggap diri anda yang paling mengerti segalanya. That’s it. Dan orang-orang seperti ini, menurut saya sikapnya seperti gelas tertutup. Gelas yang kedua adalah gelas yang sudah penuh berisi air. Kalau gelas yang ini tidak dapat diisi apapun lagi. Gelas ini menggambarkan seseorang yang mau mendengar. Tetapi karena di dalam dirinya dia sudah punya suatu kepercayaan, sudah punya suatu believe system, sudah punya suatu prinsip dan pedoman, maka ajaran yang lain tidak bisa diterima olehnya. Dia sudah memiliki dan menghalangi dirinya untuk merenungkan kata-kata orang lain. Dia memang terbuka. Akan tetapi, airnya sudah penuh’. Sehingga anda merasa pendapat orang lain itu tidak benar. Dia sebenarnya mendengarkan, tetapi dalam hatinya seperti ini “Lu ngomong apa sih?”. Matanya sambil merem-merem sedikit. Bukannya terbelalak. Gayanya seperti sinis, tetapi dia dengar. Dia tidak counter, Ah, gue udah tahu segalanya!’, nggak begitu. Dia menerima saja, tetapi sikapnya penuh air’. Anda memiliki sikap seperti apa? Gelas tertutup, atau gelas yang penuh dengan air? Silahkan anda comment di bawah. Kemudian yang ketiga adalah gelas yang pecah. Diibaratkan dari 5 gelas, gelas yang pecah itu seperti apa? Karena sekalipun dapat diisi, namun gelas ini tidak dapat menampung air yang masuk ke dalam gelas tersebut. Karena gelas ini menggambarkan seseorang yang tidak mampu mencerna nasehat orang lain. Karena itu meskipun dia mau mendengarkan nasehat, tetapi dia tidak mampu memahami nasehat tersebut. Subscriber saya juga cukup banyak yang seperti ini. “Ajaran Pak Chandra itu bagus, tetapi saya bingung. Saya justru semakin pusing mendengar Pak Chandra ngomong”. Inilah yang dimaksud gelas pecah’. Entah itu halangan fisik, halangan mental, atau halangan apapun. Atau mungkin keterbatasan indra. Karena beberapa penonton channel saya juga ada yang tuna rungu. Ada juga yang mungkin tuna netra. Kalau tuna netra, anda masih bisa mendengarkan. Saya juga punya subscriber yang seorang autis. Dia bilang, “Kalau saya mendengarkan Pak Chandra, saya harus pakai earphone yang besar supaya saya bisa menangkap maksudnya”. Anda memang mempunyai keterbatasan fisik. Tetapi, hal itu sebetulnya tidak menghalangi anda untuk terus maju. Jadi artinya, gelas yang pecah’ ini memang suatu keterbatasan. Atau mungkin juga keterbatasan wawasan, sehingga mungkin pemahaman saya ini sulit dipahami oleh sebagian orang tertentu. Apakah mungkin bahasa Indonesia saya sulit dimengerti? Saya juga gak ngerti. Tetapi yang pasti, apa yang saya sampaikan disini menggunakan bahasa yang sederhana. Saya sudah berusaha menyederhanakan. Artinya, semua kalangan bisa paham. Dan artinya jika anda pernah sekolah minimal SD, anda pernah belajar Bahasa Indonesia, seharusnya anda bisa paham bahasa saya yang menurut saya cukup baku dan cukup sederhana untuk dipahami. Dan maksud saya adalah maksud yang seharusnya’ anda pahami. Bahkan banyak subscriber saya yang yang SD saja tidak tamat, namun mereka bisa paham. Bahkan saya punya subscriber dari luar negeri. Mereka bahkan tidak bisa berbahasa Indonesia. Mungkin saja kakek moyangnya dari Indonesia. Tetapi artinya, mereka itu mau belajar. Dan mereka menggunakan Google Translate. Setiap kata-kata saya itu di’translate. Dan itu kemauan yang sangat besar sekali. Oleh karena itu saya katakan, meskipun gelasnya pecah, akan tetapi semangat belajar anda tidak menghalangi anda untuk maju. Itu adalah sikap yang ketiga, yaitu gelas yang pecah. Lalu sikap yang keempat, yaitu gelas yang berisi kotoran. Karena apapun yang dituangkan ke gelas tersebut, pasti akan menjadi kotoran. Gelas ini menggambarkan seseorang yang punya niat jahat atau sikap jahat. Jika orang ini bertemu dengan orang yang lebih pandai, maka ia akan menjadi iri. “Kok bisa sih, subscriber’nya banyak? Omongannya cuma segitu doang kok. Kalau gini doang, saya juga bisa!”. Please, buktikan dong.. Seperti teman saya, Atta Halilintar yang baru saja mencapai 10 juta subscribers. Banyak banget yang nyinyirin dia. Ini bukan berarti saya membela Atta di channel ini. Namun, banyak orang yang content’nya cuma gitu-gitu doang. Tetapi mengapa dia bisa mencapai 10 juta subscribers? Mikir dong.. Jadi artinya, orang bisa berprasangka negatif, iri, dikira beli subscriber. Coba kasih tahu saya, please. Cara beli subscriber itu gimana? Sampai hari ini saya gak tahu. Saya punya ribu subscribers sampai video ini dibuat, tetapi saya juga gak tahu cara beli subscriber itu gimana. Saya gak bisa. Jadi, anda harus punya suatu content yang menarik, yang membuat orang mau subscribe. Jadi apabila anda cuman bisa iri, ini adalah sikap gelas yang kotor. Jadi apabila anda melihat apapun, anda psati melihatnya dengan kacamata penuh kotoran. Jadi, kacamata anda itu penuh kotoran. Anda menilai bahwa dunia itu kotor. Karena apa? Sebetulnya bukan dunia yang kotor, tetapi KACA LO yang kotor. Kacamu itu yang penuh dengan kotoran, sehingga anda melihat apapun sebagai kotoran. Ketika anda sudah benci, anda sudah tidak suka, maka ketika anda melihat apapun, kacamata anda akan penuh dengan kotoran. Sikap anda ketika menerima musibah pun juga akan seperti itu. Ketika anda bertemu dengan orang yang lebih bodoh, levelnya di bawah anda, maka anda akan cenderung menghina atau merendahkan. Bahkan ketika bertemu dengan orang yang setara, anda menganggap dia sebagai pesaing. Sikap-sikap seperti ini menurut saya merupakan sikap seorang haters. Atau sikap orang-orang yang bukannya menunjukkan kemampuan, tetapi dia tidak mau disaingi. Dia merasa yang paling pintar, dan dia merasa yang paling hebat. Dan yang terakhir, jika ada orang yang lebih hebat dari dia, dia merasa tidak percaya diri. Tetapi dia menonjolkan rasa percaya dirinya dengan cara iri dan menjelek-jelekkan. Dia adalah orang yang seperti itu. Orang-orang seperti ini ibaratkan kanker. Penuh kotoran di dalam tubuhnya. Kanker itu akan menggerogoti nutrisi dan zat-zat baik, sehingga tubuhnya atau unsur haranya akan semakin sakit. Dan akhirnya tidak akan ada faedahnya bagi anda jika anda membenci seseorang. Bahkan, anda justru menanam kotoran-kotoran. Dan hal itu akan menghancurkan diri anda. Jadi, itulah sikap yang keempat. Sikap yang kelima, yaitu ketika gelas itu kosong. Ini yang paling penting. Yaitu jika gelas tersebut kosong, meskipun anda itu punya title, maupun anda seorang sarjana. Saya punya bayak murid yang sarjana, bahkan S2, Master sampai doktor. Murid saya juga ada yang pejabat, ada juga yang guru, ada yang dosen, dan juga banyak sekali orang dari berbagai kalangan. Sekali lagi, murid saya bukan hanya orang-orang yang tidak lulus sekolah. Murid saya banyak yang intelektual. Tetapi, sikap mereka jauh lebih humble, jauh lebih rendah hati daripada orang yang tidak tamat sekolah sekalipun. Aneh kan? Justru gelas mereka itu lebih kosong. Saya punya beberapa murid yang bahkan seorang profesor. Dia dengan senang hati mengikuti seminar saya dengan humble. Beberapa murid saya bahkan pengusaha besar. Omzet mereka dalam satu bulan bahkan mencapai puluhan miliar. Tetapi mereka itu humble dan datang dengan sikap yang mau belajar. Justru terkadang orang yang suka nyinyir dan suka omdo itu prestasinya gak ada, kemudian sekolah juga gak tamat, bisnis gak ada, pekerjaan tidak tetap, kemudian kuota juga pinjem punya temen tapi gak dibalikin. Kemudian WiFi juga maunya cari yang gratisan. Orang-orang seperti ini adalah cerminan dari 4 sikap di atas. Saya khawatir nasib anda memang selamanya tidak berubah. Sekali lagi, belajarlah dari orang-orang yang punya sikap gelas kosong ini. Gelas ini menggambarkan orang yang ideal, mau belajar, selalu mau menampung apapun dan akan dipraktekkan. Demikian sahabat entrepreneur. Jika anda menghadapi musibah, 5 sikap itulah yang harus anda pelajari. Dan semoga anda jangan memiliki gelas yang penuh, jangan punya gelas yang pecah, jangan punya gelas yang terbalik atau tertutup. Namun, anda harus mempunyai gelas yang kosong. Sekali lagi, apapun title anda, apapun latar belakang anda, apapun background anda, seberapapun hebatnya anda, seberapa tinggi IP anda, atau seberapa hebatnya anda dalam hal apapun, masih ada orang yang lebih hebat. So please, jangan sombong. Mari kita tetap keep humble, keep learning seperti ajaran di channel Success Before 30 ini. Demikian video saya kali ini. Jika anda menyukai video kali ini, silahkan klik like, berikan komentar di bawah, jangan lupa subscribe, dan jangan lupa loncengnya diaktifkan. Serta ada 2 video disini, silahkan ditonton. Dan always salam hebat luar biasa..!! Mau Dapat Update Exclusive dari SuccessBefore30 Lainnya di Email Anda?j0kT.